Jumat pagi, 15 Desember 2017 giliran saya membacakan lantuan Ayat suci Al-Quran untuk pembukaan acara raker untuk Guru SDIF Al Fikri. Namun, tentunya perlu disesuaikan dengan tema tertentu yang sedang hangat atau menarik untuk disampaikan.
Saya terinspirasi dari film Chrisye yang sore harinya akan kami tonton bersama dengan yayasan, guru, dan seluruh karyawan Sekolah Islam Fitrah Al Fikri, dimana sebelum saya menonton film tersebut, terdapat trailer/sinopsis yang mengatakan bahwa ada sebuah lagu yang sangat sulit untuk Chrisye nyanyikan, yaitu sebuah lagu yang berjudul "KETIKA TANGAN DAN KAKI BERKATA".
Adapun liriknya adalah sebagai berikut:
Akan datang hari mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa tak ada suara
Dari mulut kita
Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita bila harinya
Tanggung jawab tiba
Rabbana
Tangan kami
Kaki kami
Mulut kami
Mata hati kami
Luruskanlah
Kukuhkanlah
Di jalan cahaya… sempurna
Mohon karunia
Kepada kami
HambaMu… yang hina.
Sumber dan artikel lengkapnya ada di sini:
http://www.jamilazzaini.com/chrisye-taufik-ismail-dan-surat-yaasiin-65/
Singkat kata, setelah menonton film tersebut saya merasa sangat sedih dan terharu sekali, teringat dosa-dosa yang telah dilakukan, dan mengingatkan bahwa kelak seluruh anggota tubuh akan dipertanggungjawabkan, sedangkan mulut dikunci tidak bisa berkata-kata. Merasa kerdil dengan begitu banyak dosa yang pernah saya lakukan, namun Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang menutupinya.
Terima kasih kepada ketua Yayasan Khairul Fikri dan Manajemen SIF Al Fikri yang telah berbaik hati memberikan kesempatan kepada kami untuk menonton film yang sangat bermakna.
Btw...
Mohon maaf jika terdapat kekurangan dalam cara membaca tajwidnya, karena saya juga masih dalam tahap belajar Al-Quran. Terima kasih untuk sahabat dan guru mengaji saya di SDIF Al Fikri, Pak Ruslan dan Pak Agus. Semoga Allah selalu merahmati beliau dengan kebahagiaan dan keberkahan.
Aamiin Yaa Robbal Aalaamiin.
Sudut pandang pribadi:
Hilman.
